Kilas Balik: Ketika Sumut Dikalahkan Tim Haram Kalimantan Timur di Pon XVIII

Tim PON Sumut
Tentunya sedih dan kecewa juga ketika Tim PON Sumut dikalahkan oleh tim PON Kaltim di final PON XVIII tahun 2012 dengan skor tipis 0-1 di Riau. Yang bikin kurang puas, karena dikalahkan oleh tim yang sebenarnya tidak diperbolehkan ikut serta di PON XVIIII, yang didiskualifikasi oleh PSSI karena menggunakan pemain tidak sah, yang sebenarnya harus digantikan oleh tim PON Kalsel, tapi karena KONI sebagai penyelenggara PON bersikeras dan merasa berkuasa dan tidak mengindahkan peringatan yang dikeluarkan oleh PSSI, KONI tetap memaksakan agar Tim Kaltim diperbolehkan ikut PON berikut serta para pemain tidak sahnya.
Ini adalah gambaran karakter bangsa kita, biar telah ada peraturan, bisa dilanggar, apalagi oleh orang-orang yang merasa berkuasa. Jadi dalam hal ini. KONI tidak memikirkan olah raga itu sendiri, tapi demi kepentingan politis belaka. Dan kekuasaan juga yang menang, walau telah diprotes sana sini, KONI jalan terus. Walaupun hasil sepakbola PON ini tidak akan masuk  catatan PSSI, alias dianggap tidak ada.
Jadi Tim Sumut yang berhasil masuk final, dikalahkan oleh tim yang tidak masuk daftar, karena hasil final sepakbola PON dianggap tidak ada, berarti yang ada cuma  hasil penyisihan sampai semifinal saja. Kalau begitu mungkin sebaiknya mulai semifinal harus diulang pertandingannya.


Keikutsertaan kaltim sendiri dalam perhelatan sepakbola PON ini sudah bermasalah sejak awal. PSSI menyatakan Tim ini tidak berhak mengikuti PON karena menggunakan pemain tidak sah dan di diskualifikasi. Dengan pengganti Tim Kalimantan Selatan. Tapi keputusan PSSI tidak di indahkan oleh KONI. Tim Kaltim pun tetap berpartisipasi. Walau Kalsel memprotes keputusan tersebut tapi KONI jalan terus.

Keputusan KONI ini menimbulkan masalah ketika dipertandingan perdana tim official dan perangkat pertandingan PSSI menolak memimpin partai Kaltim Versus Jateng karena patuh pada keputusan PSSI. Buntutnya, kisruh melebar dengan terjadinya pengusiran seluruh perangkat pertandingan PSSI di ajang PON. Dalam jumpa pers Ketua PSSI Arifin Djohar menganggap bahwa kejadian ini sudah di atur. Untuk megakomodasi tim Kaltim, maka PSSI adalah halangan yang harus dipinggirkan.

Tak ada yang tahu alasan KONI mengikutsertakan Kaltim yang ditolak oleh PSSI. Mungkin dari segi prestise Kaltim jauh lebih baik dari Kalsel. Seperti diketahui Kaltim satu – satunya tim di luar pulau Jawa yang memiliki banyak klub yang malang melintang berlaga di liga utama PSSI sejak dulu. Ada nama seperti Persisam/Pusam, Persiba dan PKT Bontang. Bandingkan dengan Kalsel yang latar belakang sepakbolanya tidak sebaik kaltim. Jadi soal dua pemain tidak sah bias di tolerir. Walaupun harusnya peraturan tetaplah peraturan. Kejadian ini semakin mempertegas soal penyakit yang tidak sembuh – sembuh dari pengurus olahraga Indonesia. Yaitu tidak konsisten.

Ujung – ujungnya PSSI menyatakan lepas tangan . Dan tidak bertanggung jawab pada seluruh hasil pertandingan pada PON tersebut. Karena merasa tidak dilibatkan. Artinya bagi PSSI , cabang sepakbola PON dianggap tidak ada.

Kontroversi tim Kaltim bukan hanya diawal saja, tapi terus berlanjut. Dibabak penyisihan, lolosnya tim ini ke babak enam besar lagi – lagi menimbulkan protes dari tim tuan rumah. Riau mempertanyakan sistem selisih gol yang digunakan oleh dewan hakim. Padahal secara head to head riau unggul 2 – 1. Dewan hakim mengacu pada pearaturan umum PSSI 2008. Ironisnya, bila mamakai peraturan PSSI seharusnya kaltim malah tidak ikut PON. Riau merasa dewan hakim harusnya menggunakan aturan terbaru FIFA. Dimana poin yang sama antara dua tim ditentukan oleh head to head. Lagi –lagi cap “tim isimewa” diperoleh kaltim. Riau menganggap dewan hakim dan PB PON lah yang menggagalkan mereka.

Dibabak selanjutnya cerita yang hampir sama terulang lagi. Kali ini Tim jabar yang merasa jadi “korban”. Pertandingan ini sendiri menghadirkan kericuhan . Berupa peyerangan terhadap wasit dan asistennya yang dilakukan para pemain Jabar diakhir pertandingan. Mereka merasa dicurangi wasit dan perangkat pertandingan.

Perjalanan tim Kaltim terus berlanjut hingga berhasil meraih juara. Walau prestasi ini belum tentu menjadi catatan emas. Karena PSSI dari awal telah menyatakan lepas tangan terhadap seluruh hasil pertandingan sepakbola PON. Artinya secara institusi PSSI tidak mengakui medali emas yang diperoleh Kaltim. Dan bisa saja di masa depan akan ada pencabutan gelar, seperti kasus Calciopoli di Italia. Walaupun kasusnya tentu saja berbeda.

Kasus Kaltim adalah gambaran real masalah PSSI. Saat ini olahraga tidak dijalankan murni untuk kepentingan olahraga itu sendiri. Tapi lebih banyak untuk kepentingan politis dll. Sehingga tarik ulur kepentingan sangat mempengaruhi jalannya kompetisi.

Warga Kaltim pastilah bingung. Prestasi ini seperti dua sisi mata koin. Bisa jadi membanggakan tapi di sisi lain malah memalukan. Apa gunanya prestasi yang tidak diakui ? Apalagi menimbulkan cibiran dari para lawan. Lebih lagi bila gelar juara tersebut diperoleh melalui pragmatisme negatif.

sumber:

1 komentar:

  1. How to play Mega Sg Slot Machine - Mapyro
    Join Mapyro and take 영주 출장안마 a trip back in 포항 출장안마 time with the Mega Drive Mini, a 사설토토 new game called Mega Sg Slot Machine from the 세종특별자치 출장샵 makers of 인천광역 출장마사지 the original Mega

    BalasHapus

mahap ya woy..
klok ada yang tak pas isi artikel di atas, jan langsong ngamok kelian ya, koreksi aja lah ..bes tu klen isi di kotak komen di bawah ini, bak cepat kita betuli, yakan
thenks . salam kompak