PS TNI , yang disangka banyak orang merupakan tim dadakan yang baru dibentuk, tapi ternyata bukanlah tim yang baru lahir satu atau dua minggu dibangun menjelang digelarnya Piala Jenderal Sudirman. Sebagian besar dari mereka sudah lama bersama beberapa bulan ke belakang. Hanya saja, sebelumnya mereka mengusung nama PSMS Medan. Tim yang sukses menjuarai Piala Kemerdekaan. Jadi para pemainnya adalah pemain yang memang bermental juara dan dilengkapi dengan semangat " pantang menyerah" anak Medan dengan gaya "rap-rap", ciri khas bermain gaya Medan "keras dan cepat, tapi tidak kasar", yang selama ini diterapkan oleh PSMS Medan, kini pun diterapkan juga oleh PS TNI.
Usai menjuarai turnamen besutan Tim Transisi tersebut, PSMS tak lantas membubarkan diri. Mereka terus berlatih dan melakukan laga uji coba. Selain dari komposisi pemain, jejak PSMS Medan pada tim PS TNI juga bisa dilihat dari filosofi permainan mereka. Rap-rap, demikian istilah untuk filosofi bermain khas PSMS yang keras namun tidak kasar. Gaya yang saat ini diadopsi oleh PS TNI.
Jelang bergulirnya Piala Jenderal Sudirman, beberapa pemain baru masuk untuk menambah kekuatan tim. Nama-nama seperti Wawan Febrianto, Dimas Drajad, Manahati Lestusen dll tentu membuat tim PS TNI semakin solid. Mereka melengkapi pemain-pemain yang sebelumnya sudah ada seperti Legimin Raharjo, Aldino Herdianto, dan Guntur Triaji. Selain itu, juga terdapat beberapa anggota TNI aktif yang tergabung dalam tim ini seperti Dhika Bayangkara, Hardiantono, Wiganda Pradika dll.
http://www.bola.net/editorial/5-faktor-ps-tni-rajai-piala-jenderal-sudirman.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mahap ya woy..
klok ada yang tak pas isi artikel di atas, jan langsong ngamok kelian ya, koreksi aja lah ..bes tu klen isi di kotak komen di bawah ini, bak cepat kita betuli, yakan
thenks . salam kompak